Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Solusi dari Pak Polisi


Alkisah ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing yang galak dan kurang terlatih. Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar domba-domba petani. Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tetapi ia tidak mau peduli. Suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa kambing sehingga terluka parah.

Petani itu merasa tak sabar dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang Perwira Polisi. Polisi itu mendengarkan cerita petani itu dengan hati-hati dan berkata, “Saya bisa saja menangkap pemburu itu dan memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya. Tetapi anda akan kehilangan seorang tetangga yang sebenarnya bisa jadi teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?”

Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.

Baik, saya akan menawari anda sebuah solusi yang mana anda bisa menjaga domba-domba anda supaya tetap aman dan ini akan membuat tetangga anda tetap sebagai teman” kata Polisi. Mendengar solusi pak Polisi, petani itu setuju.

Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi yang ditawarkan pak Polisi. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada tiga anak tetangganya itu, yang mana ia menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut.

Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng semua anjingnya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah mengganggu domba-domba pak tani, sebagai ucapan terimakasihnya kepada kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani. Sebagai balasannya petani mengirimkan daging domba dan keju buatannya. Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi teman baik.


SUMBER :
JAGRATARA The Police Magazine Edisi 55
Agustus 2010