Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Resep Bahagia Pernikahan dengan Polwan

Joni seorang perwira Polisi dan Istrinya seorang Polwan telah menikah selama 30 tahun dan belum pernah sekalipun mereka bertengkar ataupun mengalami hari-hari yang tidak mengenakkan bersama. Mereka selalu terlihat serasi dan mesra di setiap acara dan kesempatan bahkan hingga saat ini di penghujung masa pensiun mereka. 

Banyak orang dan rekan kerja yang selalu memuji kehidupan pernikahan mereka. Akhirnya suatu ketika sebuah majalah Polri memutuskan untuk mewawancarai Joni mengenai rahasia dari pernikahan bahagia yang mereka jalani.

Saat Sri Sultan HB IX terkena tilang

Kota batik Pekalongan di pertengahan tahun 1960an menyambut fajar dengan kabut tipis , pukul setengah enam pagi polisi muda Royadin yang belum genap seminggu mendapatkan kenaikan pangkat dari agen polisi kepala menjadi brigadir polisi sudah berdiri di tepi posnya di kawasan Soko dengan gagahnya. Kudapan nasi megono khas pekalongan pagi itu menyegarkan tubuhnya yang gagah berbalut seragam polisi dengan pangkat brigadir.

Lulus Polisi Pake D.U.I.T


Ada yang bertanya kepada saya, "Masuk Polisi itu harus pakai duit ya pak...??". Sebagai seorang Polisi mendengar pertanyaan seperti itu saya jawab saja sekenanya sambil tertawa dan bernada humor, "Iya masuk Polisi harus banyak-banyak pakai DUIT, alias :
D = Doa,
U = Usaha,
I = Ikhtiar, dan
T = Tawakal."

Tentunya dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakal yang sebenar-benarnya sesuai dengan syariat agama. Hehe..... suasana yang mulanya serius berganti dengan tawa dan canda. Setelah pembicaraan agak mencair, baru saya sampaikan bahwa masuk Polisi itu GRATIS gak pake bayar asal sehat jasmani, rohani dan tentunya pintar.

Di sela-sela senyum, sebenarnya saya merasa miris mendengar pertanyaan seperti itu. Tidak sekali, dua kali saya mendapat pertanyaan semacam itu. nampaknya sudah mengakar dalam masyarakat bahwa untuk menjadi seorang Polisi harus mengeluarkan / menyogok sejumlah uang. Padahal sudah seringkali disosialisasikan bahwa pendapftaran Polisi GRATIS.

Kalau ada Polisi yang mengaku bahwa dia masuk Polisi sehabis membayar sekian puluh juta, itu termasuk Polisi yang tertipu, padahal sebenarnya dia benar-benar lulus murni. Kenapa saya bilang begitu, nah... begini ceritanya.

Sebagai contoh, saya sebagai, "Makelar Calon Polisi". Saat penerimaan anggota Polisi dimulai, saya menawarkan kepada calon-calon Polisi yang mau mendaftar Polisi bahwa saya bisa membantunya supaya lulus menjadi Polisi dengan membayar sejumlah uang.

Setelah menebarkan janji manis, saya berhasil menjerat beberapa calon korban & berhasil panen uang dari mereka. Nah.... setelah seleksi penerimaan dimulai sebenarnya saya tidak membantu apapun sama sekali kepada mereka dalam setiap seleksinya. Calon tersebut dibiarkan berjuang mengikuti seleksinya sendiri & percaya saya yang membantunya dari belakang (padahal enggak... ^_^).

Setelah semua seleksi dijalani dan pengumuman hasil seleksi penerimaan Polisi dikeluarkan. Dari beberapa calon Polisi korbanku, ada sebagian yang lulus ada juga yang gagal. Korbanku yang gagal masuk Polisi kuberi berbagai alasan berupa kekurangan yang begitu mencolok sehingga dia tidak bisa dibantu dan uangnya saya kembalikan sehingga dia tutup mulut dan tidak lapor atau menuntut secara pidana.

Lain halnya dengan korbanku yang lulus menjadi Polisi, uangnya kuambil dan kuberi selamat kepada mereka. Merekapun berterima kasih dan mengira saya yang membantu mereka lulus menjadi Polisi. Padahal saya tidak membantu apapun, mereka hanya tertipu padahal mereka memang benar-benar lulus murni sedangkan uang mereka diambil. (T_T)

Jadi.... Jangan percaya apabila ada yang mengaku bisa membantu meluluskan menjadi Polisi. Cukup dengan D.U.I.T (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakal) kepada Allah SWT maka bila Allah SWT menghendaki maka kita akan menjadi Polisi. Percayalah Allah SWT telah menetapkan rezeki hambaNya maka rezeki kita tidak bakal diambil orang. Kalaupun kita tidak lulus berarti Allah SWT cuma menunda rezeki kita atau telah menetapkan rezeki kita yang lebih baik di tempat yang lain.

Mungkin sebagian besar masyarakat bahkan Polisi sendiri jarang mendengar yang seperti ini atau kalaupun sudah mendengar tapi sulit untuk mempercayainya. Saya dulu juga hampir tidak percaya bahwa saya lulus murni tanpa uang. Tapi hal ini telah saya alami sendiri karena saya sendiri lulus Polisi tidak nyogok (^_^) Alhamdulillah..... Setelah menjadi Polisi ternyata banyak juga diantara angkatanku yang lulus murni tanpa sogokan. Tidak cukup itu, kubuktikan lagi dengan mencoba mendaftarkan adikku Polisi dan ternyata diapun lulus tanpa sogokan uang. Jadi, yakinlah saya bahwa masuk Polisi itu Gratis.....

Polri terus mensosialisasikan bahwa untuk pendaftaran Polisi itu gratis, selain itu Polri juga terus berupaya menjaring para calo maupun makelar yang mencoba menipu para calon Polisi. Tentunya semua ini tidaklah maksimal tanpa bantuan masyarakat, apabila mendapat tawaran dari calo maupun makelar untuk lulus Polisi dengan membayar sejumlah uang mohon dilaporkan ke Propam maupun Reskrim karena itu jelas penipuan. Yakinlah apabila anda ingin menjadi Polisi bila Allah SWT menghendaki pasti akan lulus dengan dibarengi dengan Doa, Usaha, Ikhtiar dan tawakal yang maksimal.

Bagi yang telah menjadi Polisi namun terlanjur membayar untuk lulus Polisi, sadarilah bahwa anda sebenarnya lulus secara murni karena skill, kemampuan & kompetensi saudara berdasarkan hasil seleksi penerimaan Kepolisian yang ketat, terbuka dan sportif. Namun, yang lalu biarlah berlalu selanjutnya jalankanlah tugas saudara dengan sepenuh hati dan profesional untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Bravo Polri.

By Ahmad Ridha Zld





Artikel Terkait :

Lulus Polisi Dengan Sogok
Gak Mungkin Masuk Polisi Tanpa Duit

Duka Bhayangkara dari Tanah Papua


Mengenang jasa para Prajurit Polri yang gugur di tanah Papua dan diseluruh NKRI dalam melaksanakan tugas sebagai abdi Masyarakat, Bangsa dan Negara. Hari ini aku berkata tentang hari yang indah, tentang angin dan hujan yang membasahi bumi dan tentang kata dari hati yang terberi.

Kawan kami mati demi sebuah perintah dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang mulia demi masyarakat, bangsa dan Negara. Kami dianiaya, dipukul dan dibunuh tanpa berkedip namun tiada HAM yang melindungi kami, akan tetapi saat kami mempertahankan diri maupun menegakkan hukum, kami malah dianggap melanggar HAM.

Entah HAM yang seperti ini adil atau tidak, yang pasti kami anggota Bhayangkara juga manusia biasa yang punya rasa dan jiwa, kami juga memiliki rasa sakit dan terluka, apalagi melihat rekan kami yang terkapar di sana. Tiada penghormatan, tiada penghargaan di saat kami tinggalkan keluarga kami, anak-anak kami, istri kami tercinta dan kembali dengan tubuh yang tak lagi bicara. Terpendam dalam tanah nan sunyi dalam pangkuan ibu pertiwi, hanya simpati dari rekan-rekan kami sesama anggota Polri yang menemani kepergian kami.


~ Salam dari Kami, Bintara Polri ~