Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Harga Sebuah Pengabdian

Seorang Jenderal di Kepolisian memanggil tiga anggotanya yang dianggap berjasa sepulang bertugas dari Poso, “Karena ini bukan situasi perang, saya tidak bisa menganugerahkan kalian medali. Namun tetap ada hadiah buat kalian,” Kata sang Jenderal.

Ia berkata lagi,”Yang harus kalian lakukan hanya menentukan dua titik di tubuh kalian, lantas saya akan memberikan Rp 100 ribu untuk tiap sentinya. Kita mulai dari kamu.”

Andrian : “Dari ujung rambut sampai ujung kaki, Pak.”
Jenderal : “Hebat, 175 senti. Kamu saya beri Rp 17,5 juta. Lumayan untuk sewa rumah.”

Anton : “Dari ujung jempol kiri ke ujung jempol jari kanan, Pak!”
Jenderal : “Luar biasa, 180 senti. Total Rp 18 juta. Cukup untuk membuka warung kelontong!”

Reynold: “Dari pundak ke telunjuk, Jenderal.”
Jenderal : “Hmmm….. Aneh, tapi oke.”

Pada saat sang Jenderal mulai mengukur, “Mana kelingkingmu Nak?”
Reynold : “Di Poso, Pak”
Diposting oleh di
Label:

2 komentar:

  1. Anonim22.44.00

    padamu Amerika ku'brikan pengabdianku
    menjaga seluruh aset perusahaanmu sesuai upahku,
    Tambang Freeport, Tambang Migas, amankan pasti
    supaya aman dan tentram, Tambangku yg damai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahmad Ridha19.20.00

      Assalamualaikum Wr. Wb.
      Hehe.... kreatif perubahan lagunya.

      Sdh jadi tugas Polisi utk menjaga keamanan termasuk keamanan Obyek vital nasional (obvitnas) yg memiliki peran cukup stratagis dalam mendorong pembangunan nasional. Sehingga apabila tdk stabil dapat mempengaruhi sistem perekonomian nasional, sistem politik dan pemerintahan serta keamanan nasional Indonesia.

      PT. Freeport merupakan salah satu Objek Vital Nasional (Obvitnas) jd pengamanan Freeport sama saja dengan menjaga keamanan Indonesia sehingga pembangunan nasional dpt berjalan.

      Byk lagi Obvitnas di Indonesia seperti kata anda Tambang migas diantara PT pertamina & PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yg juga merupakan milik Indonesia yg apabila tdk diamanankn bisa berakibat fatal. Contoh saja kasus pencurian minyak mentah di jalur pipa di daerah jawa yg mengakibatkan kebakaran & korban jiwa.

      Obvitnya lainnya sprt PT PLN yg apabila sampai lumpuh saya tdk bisa membayangkan indonesia jd seperti apa tanpa listrik selama satu tahun. salah satunya saja Saya, anda & semua org Indonesia akan kehilangan manfaat dr alat elektronik bahkan utk charge hp pun tdk bisa.

      dgn amannya Obvitnas, kita bisa menikmati kegunaan listrik, tersalurnya BBM shg kita bisa menggunakan kendaraan. menikmati air bersih dari PDAM,dpt dibangunnya rumah, gedung, jembatan dll.

      Smoga infonya bermanfaat

      Wassalam...

      Hapus

Langganan: Posting Komentar (Atom)