Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Ada Polisi Baik Sebanyak yang Anda Lupakan

Mungkin Anda seperti saya. Satu-dua kali rumah Anda pernah disatroni maling. Katakanlah dua kali. Selebihnya–sadar atau tidak–Anda bisa tidur nyenyak di malam hari, atau meninggalkan harta benda di rumah untuk pergi berlibur. 

Mungkin Anda seperti saya. Satu-dua kali pernah kecopetan di angkutan umum. Katakanlah dua kali. Selebihnya–sadar atau tidak–Anda sudah ribuan kali menggunakan kendaraan umum. Kesana dan kemari, hingga sampai di kondisi Anda sekarang, tanpa pernah lagi kecopetan. 

Hari Lahir Polri Bukan 1 Juli


Banyak ulasan pakar sejarah yang mengangkat sejarah berdirinya Polri. Salah satunya menyatakan bahwa hari bhayangkara pada 1 Juli 1946 bukan merupakan “hari lahir” Polri karena Polri sudah ada sebelumnya bahkan sebelum Indonesia merdeka. 
 
pada periode awal kemerdekaan Indonesia saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, pemerintah militer Jepang membubarkan Peta dan Gyu-gyu (tentara sukarela Indonesia bentukan Jepang), sedangkan Polisi tetap bertugas, sehingga saat Soekarno-Hatta memproklamasikankemerdekaanIndonesi pada tanggal 17 Agustus 1945. secara resmi Kepolisian menjadi Kepolisian Indonesia yang merdeka. 
 
Untuk mengukuhkan kedudukaan Kepolisian di Indonesia tersebut, maka Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 19 Agustus 1945, memasukkan Kepolisian dalam lingkungan Deparemen Dalam Negeri yang diberi nama Badan Kepolisian Negara (BKN). Karena keberadaan organisasi Polisi sejak awal kemerdekaan inilah membuat Dr. H. Ruslan Abdulgani Veteran Ex TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar) mengatakan bahwa "Pasukan Polisi Istimewa lahir lebih dulu dari yang lain".

Polwan dalam Misi Penyelamatan di Yaman

Persiapan berangkat Tim Penyelamat RI dari Jizan, Saudi Arabia menuju Al Hudaydah, Yaman

Pertikaian yang terjadi antara milisi Houthi dengan koalisi Saudi Arabia di Yaman pada tahun 2015 yang lalu, memaksa pemerintah Indonesia harus secepatnya mengevakuasi WNI di Yaman. Pemerintah Indonesia membentuk tim untuk menjalankan misi penyelamatan WNI di Yaman. Dalam misi tersebut Kemenlu meminta kepada Kapolri mengirimkan dua orang Polwan untuk ikut dalam misi untuk menangani serta melayani perempuan dan anak selama proses evakuasi berlangsung.

Dari sekian banyak nama Polwan, terpilih dua orang yaitu AKBP drg. Lisda Cancer, MBiotech dan Kompol Elya Susanti, SIK dari Baharkam. Berikut sekelumit pengalaman dua Polwan tersebut selama pelaksanaan tugas evakuasi WNI di Yaman.

Anak Kesayanganku Telah Pergi


Satu tahun sudah kepergian anakku, Rezi Windarto namanya, seorang Brimob Polri berpangkat Bharada yang bertugas di Jakarta. “Assalamualaikum Bu, do’akan aku, untuk kesuksesanku di kota orang”. Kata-kata itulah yang terakhir aku dengar langsung dari bibirnya sebelum berangkat tugas mengabdi kepada nusa dan bangsa.

Pada 14 November beberapa tahun yang lalu, aku menghadiri pelantikan anakku Rezi di Pusdik Brimob Watukosek. “Rezi Windarto, Satbrimob Metra Jaya”, Itulah yang aku dengar dari salah satu anggota Polisi yang membacakan penempatan pertama bagi polisi muda ini.

Awalnya aku merasa sedih karena tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan sebelumnya tapi Rezi selalu meyakinkan aku bahwa Dia akan selalu menyempatkan pulan setiap ada kesempatan. “Sudah Bu jangan sedih, masih Jakarta kan? Bukan ke bulan…!”. Rayu Rezi sambil memelukku manja. Aku pun tersenyum melihat dia yang semakin dewasa.

Suatu hari dia memberiku kabar bahwa dia mengikuti kegiatan bernama Expedisi NKRI. Tidak banyak aku tahu tentang kegiatan itu, yang kutahu Dia akan melaksanakan tugas. Aku hanya memintanya untuk selalu menjaga diri dan jangan sampai meninggalkan sholat.

Briptu Victor Penjaga Merah Putih di Perbatasan Papua

 Menjaga kedaulatan negara di perbatasan, tak cuma dilakukan TNI. Banyak kisah menarik yang juga dialami para anggota kepolisian. Seperti yang dilakukan Kepala Kepolisian Sub Sektor (Kapolsubsektor) Oksamol Briptu Victor Merani.

Beberapa waktu lalu, pengibaran bendera Papua Nugini di Kampung Tomka dan Kampung Autpahik mengejutkan Briptu Victor. Sebabnya, bendera itu berkibar masih di dalam wilayah Indonesia dekat perbatasan Papua Nugini.


Setelah mendengar itu, Victor langsung berkoordinasi dengan pemda dan pemimpin adat setempat. Diputuskan untuk berangkat ke lokasi bersama kepala distrik, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan untuk melihat secara langsung Kampung Tomka dan Kampung Autpahik.

Kepolisian, Kesatuan Tertua di Indonesia


Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Kesatuan ini tergolong kesatuan yang paling tua di nusantara kalau dilihat dari sejak pertama didirikannya. Berdasarkan sejarah, kesatuan ini bahkan sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia.

Pak Harto Alumni Kepolisian


Tak banyak yang mengetahui bahwa Mantan Presiden Republik Indonesia, Soeharto, sebenarnya pernah menjadi Polisi. Bahkan Karier beliau sebetulnya justru dimulai dari Polisi. Lebih dari itu, sesuai dengan pengakuan Pak Harto sendiri dalam otobiografinya, "Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya," Beliau dapat lulus menjadi PETA karena sebelumnya sudah lebih dahulu memperoleh dasar-dasar kemiliteran sewaktu menjadi Polisi. Dengan demikian secara tidak langsung jajaran Polisi sesungguhnya ikut berperan mengantarkan salah satu anggota terbaik dalam mengembangkan karier dan menjalankan kehidupan sampai jenjang presiden.