Selamat Datang
Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.
Senyum Sejati Anggota Polri
Semua orang merindukan suasana sejuk dan menggembirakan. Kalau demikian, maka semua orang senang akan senyum, karena senyum ini menjembatani suasana sejuk yang menggembirakan. Bukan hanya menggembirakan, tetapi senyum simpatik mengundang rezeki dan jodoh lo....
Seorang pengusaha yang baik tidak akan memasang pegawai yang mahal senyum untuk menjaga toko, karena senyum adalah bagian mutlak dari pelayanan untuk menggaet pelanggan. Jika anda kesulitan mencari jodoh, maka jadikanlah senyum penghias. Orang yang kaku dan kurang cantik/ganteng murah akan senyum, maka akan terlihat supel, manis dan menarik. Memang pengaruh senyum luar biasa, sebab tidak jarang orang jatuh cinta lewat telepon atau dibalik dinding yang kokoh, karena mendengar suara ceria yang didukung senyum.
Menjadi anggota Polri bukan sembarang orang, mereka adalah hasil seleksi yang ketat termasuk postur dan penampilannya. Coba bayangkan, apabila postur dan penampilan seorang Polisi ditambah dengan senyum pasti akan terlihat semakin menarik. Tentunya bukan dengan sembarang senyum tapi senyum sejati, yaitu senyum yang memikat karena lahir dari lubuk hati yang ikhlas demi melindungi, mengayomi dan melayani masyarakatnya sehingga terasa hangat dan membawa suasana yang menggembirakan.
Polri dalam mengemban tugasnya tidak diharapkan lagi bersikap seperti Polisi jaman dulu, karena zaman itu sudah lewat. Dibutuhkan penampilan Polisi modern yang menjunjung tinggi HAM, bersikap dan berperilaku yang terlebih dahulu taat kepada aturan sehingga sikap dan perbuatannya menjadi sumber ketauladanan. Bersikap dan berperilaku simpatik yang pada gilirannya nanti Polisi akan tumbuh dan berkembang sebagai kebanggaan dan kecintaan masyarakat. Bravo Polri.
OLEH :
Brigjen Pol. Drs. M. Arief Wangsa
Kepala Dinas Psikologi Polri, Mabes Polri – Jakarta, Maret 1995
Dalam Buku :
Polisi, Cara bergaul Menarik Simpatik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar