Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Resep Bahagia Pernikahan dengan Polwan

Joni seorang perwira Polisi dan Istrinya seorang Polwan telah menikah selama 30 tahun dan belum pernah sekalipun mereka bertengkar ataupun mengalami hari-hari yang tidak mengenakkan bersama. Mereka selalu terlihat serasi dan mesra di setiap acara dan kesempatan bahkan hingga saat ini di penghujung masa pensiun mereka. 

Banyak orang dan rekan kerja yang selalu memuji kehidupan pernikahan mereka. Akhirnya suatu ketika sebuah majalah Polri memutuskan untuk mewawancarai Joni mengenai rahasia dari pernikahan bahagia yang mereka jalani.

Joni bercerita : Yahh..., peristiwa ini awalnya terjadi 30 tahun yang lalu pada saat kami sedang berbulan madu. Kami berdua sedang menunggang kuda di pinggir pantai, dimana tiba-tiba kuda yang ditunggangi istri saya tersandung, dan ia pun terjatuh. Tetapi istri tercinta saya bangkit dengan wajah yang gembira, tidak marah, tapi hanya mengucapkan 1 kata : " SEKALI "

Lalu ia pun kembali menunggang kudanya dengan saya. Setelah beberapa menit kemudian, kudanya kembali tersandung dan istri saya jatuh untuk kedua kalinya. Tapi lagi-lagi, istri saya tetap bangkit dengan wajah yang tetap tersenyum, sambil berkata : " DUA KALI "

Saat kami akan kembali ke villa tempat kami menginap, sang kuda kembali tersandung jatuh. Lalu, istri saya kembali menunjukkan wajah yang begitu menyenangkan, tapi kali ini ia mengeluarkan pistol dari dalam tasnya, dan "DORRR" !! Dia menembak mati kuda tersebut. 

Saya sangat terkejut dengan reaksinya itu, dan langsung membentaknya: "Heii, apakah kamu sudah GILA!?? kenapa kamu menembak kuda itu?"..... 

Istri saya menatap saya dengan wajah yang lembut dan mengucapkan satu kata : "SEKALI".. 

Dan sejak hari itu, kami tidak pernah sekalipun bertengkar lagi dan itulah rahasia bagaimana pernikahan kami bisa bertahan dengan damai sampai 30 tahun ini..... 

Haha..... Tenang saja sidang pembaca sekalian, gak ada kok Polwan Indonesia yang seperti itu. Ini hanya sebuah cerita jangan diambil hati ya rekan-rekan dan para senior Polwan..... XD 

Oleh Ahmad Ridha, Itwasda Polda Kalsel

Sumber Inspirasi : Majalah Jagratara The Police Magazine Edisi 65, November 2011

4 komentar:

  1. Anonim22.04.00

    ahahaha macan......

    bye Briptu Iyal

    BalasHapus
  2. hahaha.. ijin tanya pak.. kalau brigadir nikah, ada pesta pedang pora tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf saya baru balas Pa Sarjana Anum,

      Klo brigadir nikah gak pakai pedang pora, khusus utk perwira keatas saja.

      Hapus