Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Menakuti Anak Menggunakan Nama Polisi


Kecintaan yang dalam pada anak, seringkali menjadikan orang tua menakut-nakuti anak agar mau menuruti orang tua. Sebagai contoh, "Nak... ayo masuk ke dalam rumah nanti ada hantu....", "Ayo makan, nanti ditangkap Polisi", dan banyak lagi cara pola asuh dengan cara menakut-nakuti anak. Namun sebenarnya pola asuh seperti ini tidaklah benar dan dapat berdampak buruk.

cara mendidik anak dengan menakut-nakutinya dengan hantu, Polisi dan nama lainnya sebenarnya tidaklah membantu dan pada akhirnya anak akan tumbuh menjadi pribadi yang penakut dan pembangkang. Dia akan takut kepada hantu dan Polisi bahkan setelah dia dewasa dia akan sangat benci dengan Polisi karena sejak  kecil sudah tertanam bahwa Polisi itu jahat, menakutkan dan harus dijauhi, padahal sebenarnya Polisi tidaklah untuk ditakuti.

Sebagai seorang Polisi sekaligus sebagai orang tua, saya memahami tidak mudah mendidik anak terutama tentang kedisiplinan, namun tentunya mendidik anak dengan menakut-nakutinya bukanlah solusi agar anak menjadi disiplin. Alangkah lebih bijak bagi kita untuk mengajarkan anak untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu dengan tidak melalui ancaman tetapi dengan ajakan. Kita jelaskan dengan bahasa sederhana alasan anak harus melakukan yang kita minta sebagai contoh "dengan rajin makan makanan bergizi, maka akan jadi sehat", dll.

Semoga anak kita tumbuh menjadi anak yang beriman, cerdas, sehat dan bertaqwa serta berbakti kepada orang tua. Aminn....

Oleh : Ahmad Ridha


4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. salam hormat bg,

    saya skrg adalah mahasiswa semester 2 di salah satu universitas negeri di pekanbaru, riau. jadi saya tahun ini ingin mendaftar secaba.
    apakah saya dalam mengikuti test tersebut harus mengambil cuti kuliah atau bagaimana nya ?

    thank's before bg :)

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus