Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Seram.......!

Kisah yang menyeramkan ini terjadi Kamis malam lalu (malam Jumat), menimpa seorang perwira berpangkat Komisaris besar (Kombes) Polisi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta.

Pada hari itu, Kombes X bekerja lembur menangani kasus Bank Century yang sedang heboh-hebohnya, sehingga terpaksa ia pulang larut sekitar pukul 2 dinihari. Sesampainya ia di depan lift, Kombes X menekan tombol untuk turun. Kemudian, pintu lift terbuka tanpa ada siapa-siapa di dalamnya. Dia masuk dan memencet tombo “G” guna menuju ke lantai dasar atau ground floor. Tetapi entah mengapa, lift yang dia naiki itu tidak turun ke bawah, malah terus saja naik ke atas.

Ketika sampai di tingkat 30, lift berhenti. Pintu lift terbuka. Kemudian masuklah seorang perempuan yang sangat cantik, menawan, menebar senyum manis. Kombes X belum pernah melihat wanita ini sebelumnya meski sudah bertugas di bagian reserse dan criminal hamper tujuh tahun. Perempuan tadi masuk dan berdiri di belakangnya.

Otak reserse sang kombes pun bermain. Dia bertanya-tanya di dalam hati tentang siapa perempuan itu, dan mengapa pula hingga lewat tengah malam belum pulang ke rumah. Ong Julianakah dia yang kini sedang dicari-cari terkait kasus Anggodo? Kombes X lebih memilih diam. Si perempuan pun seperti itu. Tak sedikit pun suara keluar dari bibirnya yang dilapisi lipstik merah menyala.

Dalam suasana hening begitu, tiba-tiba lift meluncur turun dengan kecepatan yang tak biasa. Terus meluncur dari satu tingkat ke satu tingkat berikutnya secara cepat.

Tiba di tingkat 13 lampu lift padam dan lift terhenti. Seketika Kombes X mencium bau teramat busuk. Bulu romanya merinding. Dia pun mulai membaca ayat-ayat suci yang terlintas diingatan sambil memberanikan diri dan perlahan menoleh ke belakang.

Pada saat itu lampu lift tiba-tiba menyala kembali. Perempuan yang berada di belakangnya tertawa, lalu dengan suara nyaris berbisik dia bersuara: ”Maaf ya Mas, saya kentut...”


Majalah Machdum Sakti
Nomor 7 Tahun XII / November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar