Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Akting Ngibul Sarjana Maling


Ketangkap basah menggondol mobil orang, Sahuri berlagak tak waras. Aktingnya lumayanlah, Ngomong-nya melantur, meja penyidik pun ia gedor. Kursi ikut ditendang. Brak! Bruk! Polisi sempat kaget dibuatnya.

Kalau Pak Polisi emosional, mungkin ia sudah kena tinju. Sahuri, 30 tahun, digelandang ke Kepolsian Resor bojonegoro, Jawa Timur, sejak Kamis dua pekan silam. Lajang itu menjadi tersangka nyolong mobil Toyota avanza.

Menurut Polisi, sahuri merupakan anggota komplotan pencuri mobil di wilayah Bojonegoro yang masuk DPO (Daftar Pencarian Orang) Polisi. Nah, saat disidik, mendadak warga Sumberrejo, Bojonegoro, ini berakting bak orang gila. Mula-mula ia ngoceh tak karuan.

Pandangannya berlagak kosong. Ketika penyidik menanyakan materi pemeriksaan, jawaban Sahuri jauh melenceng. Ibaratnya, orang nanya A dijawab Z, gak nyambung.

“Kami Tanya bagaimana caranya mencuri (mobil), eh, dia menjawab, sawah saya mau panen, saya mau pulang,” tutur seorang penyidik. Meski sempat keheranan sekaligus kegelian, petugas tak percaya begitu saja.”Ah, dia pura-pura saja begitu,” celetuk penyidik yang lain.

Sahuri tak putus asa. Bukannya sadar dan malu, tetapi malah memperhebat aktingnya. Tiba-tiba saja tangan dan kakinya menghajar meja-kursi pemeriksaan. Keruan saja, ruang penyidik gaduh.”Gayanya seperti orang gila betulan,” penyidik tadi menambahkan.

Penyidik terhenti sesaat. Dua anggota Polisi berusaha menenangkan tersangka yang gila dadakan ini. Setelah kondisi tenang, pemeriksaan dilanjutkan. Identitas tersangka diperiksa lebih teliti.

Ternyata Sahuri memiliki SIM, KTP dan kartu ikatan alumni sebuah perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Polisi mencecar Sahuri soal kartu identitas tadi. “Kalau gila, mana kau punya kartu ini,” begitu ujar penyidik. Sahuripun terpojok. Berakhirlah akting sintingnya.

Kepada penyidik, Sahuri mengaku tindakannya itu ditirunya dari sikap pejabat yang mendadak sakit ketika menjalani pemeriksaan atas kasus korupsi. Biasanya, pemeriksaannya ditangguhkan, atau penahannya dibantar. Dengan berlagak gila, Sahuri berharap kasusnya bisa dibatalkan sekalian. Owalah.....!

SUMBER :
Majalah Gatra
Oleh Arif Sujatmiko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar