Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Penjahat Bersenjata Hingga Bajak Laut


Keberhasilan jajaran Kepolisian Polda Sumatera Utara dalam membekuk komplotan penjahat bersenjata yang melakukan penyanderaan di Perairan Selat Malaka Oktober 2006 silam tidak lepas dari peran Iwan Muri yang memimpin langsung operasi pembebasan awak kapal Sanlay-X.

Operasi pembebasan tiga orang sandera tersebut dilakukan tim gabungan yang terdiri dari jajaran satuan 1 Reskrim Polda Sumut, Direktorat Polisi Perairan dan Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Lewat Kepemimpinan Iwan, tiga orang sandera, kepala kamar Djoko Santoso, Nahkoda Jakob dan mualim Budi Susilo berhasil dibebaskan. "Alhamdulillah kasus ini bisa diselesaikan dengan baik. Atas doa keluarga kita semua selamat,"kata Iwan Muri.


Iwan adalah kelahiran Surabaya 12 Februari 1977. Lulus Akpol tahun 1998. Darah militer menetes dari sang ayang yang Angkatan Laut. Menikah dengan Polwan Pol Air Ida Maryani dan dikaruniai satu putera.

Tujuh tahun menjadi Polisi perairan, semua laut di Nusantara sudah dijelajahinya, khususnya Selat Malaka. Maka berhadapan dengan berbagai bentuk kejahatan di laut seperti bajak laut misalnya sudah tak asing lagi baginya. Bicara soal keberadaan bajak laut, Iwan melihat di Pulau Sumatera ini mereka memiliki jaringan yang cukup kuat selain itu mereka cukup pintar meloloskan diri dari intaian walah para anggota sudah pura-pura jadi nelayan.

Perbedaan mendasar bertugas di laut dan di darat adalah di laut kendalanya merupakan alam yaitu ganasnya ombak dan cuaca. Sekarang Iwan sudah merasakan tugas di darat namun bukan berarti tidak ingin kembali ke laut. Dimana saja siap ditugaskan.


SUMBER :
Jagratara, The Police Magazine
Edisi XXV Desember 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar