Pukul 04.00, saat orang masih tidur lelap dipagi buta, lelaki asal Jogjakarta ini harus sudah bangun dari tidurnya dan bersiap-siap berangkat kerja ke Jakarta.
Inilah salah satu suka duka anggota Polisi yang bertugas di Polda Metro Jaya (PMJ). Seperti yang dilakoni Aiptu M. Ikhsan. Bapak dua anak yang bertugas di bagian verifikasi data Seksi BPKB Dit Lantas PMJ. Ikhsan harus sudah berangkat ke kantor di pagi buta, dimana sebagian masyarakat masih menikmati hangatnya selimut.
Setiap hari berangkat jam 03.30 atau paling lambat jam 04.00 WIB. Maklum ikhsan tinggal di Perumahan Tambun, Bekasi. Supaya tidak telat apel pagi, maka harus berangkat ke kantor pada pagi buta.
Dulu, sebelum punya sepeda motor, ikhsan harus naik angkutan umum untuk pulang pergi ke kantor. Sekitar pukul 05.30, biasanya sudah sampai di kantor. Lalu bersiap-siap untuk mengikuti apel pagi.
Rutinitas ini bagi sebagian orang tentu tidaklah ringan. Selain harus menjaga stamina tubuh, perlu pula sabar menjalaninya. Bagi Ikhsan, pengabdian ini sangat dinikmati dan disyukurinya. Dia tidak pernah mengeluh. Sebab, menjadi Polisi memang sudah pilihan yang diidam-idamkannya sejak kecil.
Pria kelahiran Jogja ini menjadi anggota Polisi sejak 1984. Tak lama kemudian dia langsung ditugaskan sebagai Polisi lalu lintas di PMJ. Di Seksi BPKB, awalnya Ikhsan bertugas di bagian arsip. Tapi sejak empat tahun lalu, tugasnya pindah di bagian verifikasi data.
Kalau ditanya tentang gaji dia menjawab, "Ya... kurang lebih sekitar Rp. 1,8 juta setiap bulan. Itu gaji plus tunjangan. Kalau saya ditanya cukup atau tidak, ya harus dicukup-cukupkan," katanya. Ikhsan tergolong anggota yang masih beruntung. Sebab masih ada anggota lain yang nasibnya kurang mujur. Misal harus jadi sopir angkot untuk menutup kekurangan kebutuhan keluarga.
Pertama kali bertugas di Sat Gasus. bertugas di manapun, katanya, sama saja. Di BPKB, atau di lapangan juga melayani masyarakat.
Dengan sistem pelayanan BPKB saat ini, Ikhsan ternyata ikut senang. Katanya, ada perubahan yang cukup bagus. Ada kemajuan, baik di bidang fasilitas gedung, pelayanan dan tenaga SDM-nya.
Dia juga tak melewatkan untuk menyimak berita menyangkut Polisi lalu lintas. Secara tidak langsung, dia melihat dan mendengar keluhan dari masyarakat. Dari situlah, secara pribadi bertekad untuk memberi pelayanan kepada masyarakat yang dimulai dari diri sendiri.
SUMBER :
Majalah Jagratara, The Police Magazine
Edisi XXV Desember 2006
Selamat Datang
Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
yah itulah pkerjaan let ....
BalasHapusbapak yg diatas mesti bersyukut krena sdah bergaji saya saja masi gru sosial perbulan 3 bulan yg saya dapat 120.000 rupiah .....
Semangat kerja saja demi bangda dan Negara ....
Benar sekali kita mesti tetap bersyukur alhamdulillah. Selamat bekerja pula untuk Pak Sudarman Anto.
Hapus