Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Polisi yang "disegani" Bukan "ditakuti"


Sama halnya dengan guru dalam pandangan siswa, ada yang didambakan kehadirannya dan ada guru yang sangat tak diharapkan kedatangannya. Guru yang didambakan biasanya guru yang disegani oleh para siswa.

Begitu pula Polisi dalam pandangan masyarakat terutama pengguna jalan. Kita sebagai pengguna jalan cenderung "takut" pada Polisi bila melanggar aturan.

Tapi yang saya temukan faktanya, ada seorang Polisi yang bukan 'Plantas' sangat disegani para pengguna jalan yang melewati depan pasar Induk Cibitung, Bekasi. "Pak Putu" nama yang sangat familiar di telinga supir angkot. Beliau benar-benar turun ke jalan untuk menertibkan jalan walau bukan Polantas. Sikapnya yang tegas terhadap pengguna jalan yang melanggar lalu lintas sangat berbeda dengan kebanyakan Polisi yang saya jumpai. Pernah suatu ketika dia mengusap kepala pelajar SMA yang tidak menggunakan helm. Yang lebih ekstrim lagi dia pernah memegangi kemudi sebuah motor yang memaksa melaju padahal sedang ditahan untuk memberikan kesempatan pada lajur lainnya. Angkot pun tak ada yang "ngetem" bila dia ada disana. ya... teman-teman Pak Putu yang bertugas di depan Pasar Induk pun bertindak hampir sama. Kada ada supir kendaraan besar yang mencoba memberikan sejumlah uang karena telah melanggar ketertiban, tapi Pak Polisi menolaknya.

Semoga "Pak Polisi" lainnya bisa meneladani sikap Pak Polisi di atas, bahwa menjadi yang disegani jauh lebih indah dan mulia.

Oleh Tati Wartati

diambil dari situs : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/01/15/polisi-yang-disegani-bukan-ditakuti-430670.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar