Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Lulus Polisi dengan Sogok


Setiap tahun Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengadakan seleksi penerimaan anggota Polri di sejumlah daerah di tanah air. Perekrutan ini banyak diminati bahkan diidam-idamkan oleh sebagian orang. Minat menjadi anggota polri bermacam-macam mulai dari alasan kesejahteraan dan masa depan hingga kebanggaan mengenakan baju dinas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Namun hasrat yang tinggi ini kadang disisipi sesuatu yang buruk dengan menghalalkan segala cara agar bisa lulus menjadi anggota Polri, salah satunya adalah dengan sogok / suap ataupun uang pelicin. Yang memperihatinkan, sebagian besar masyarakat menganggap hal ini adalah biasa, padahal ini jelas-jelas telah menyalahi aturan baik dari segi hukum positif yang berlaku di Indonesia maupun dari sudut pandang agama.


Dalam hukum positif pembahasan tentang suap dan ratifikasi selalu dikaitkan antara pemberian dan janji kepada pegawai negeri. Hal ini bisa kita lihat dalam UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam pasal 5 ayat (1) huruf a UU No 31/1999 jo UU No 20/2001, suap didefinisikan setiap orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.

Dalam buku saku memahami tindak pidana korupsi Memahami untuk Membasmi yang dikeluarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijelaskan bahwa cakupan suap adalah (1) setiap orang, (2) memberi sesuatu, (3) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara, (4) karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya.

Selain hukum positif, dalam pandangan Islampun praktik suap / sogok juga tidak dibenarkan. Beberapa dalil dijadikan landasan hukum ini, salah satunya ayat dalam QS. al-Baqarah: 188). “Dan janganlah sebagian kamu memakan sebagian harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebahagian dari pada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”
           
Nabi Muhamad SAW juga sudah menegaskan dalam hadisnya, “Orang yang menyogok dan orang yang disogok, masuk neraka. (HR Bukhari).”
Juga hadits, Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat/mengutuk orang yang menyuap, yang menerima suap dan orang yang menghubungkan keduanya.” [HR. Ahmad dalam bab Musnad Anshar radhiyallahu ‘anhum]

Dalam pandangan Islam, pekerjaan yang diawali dengan suap akan selalu mendapatkan gaji haram lantaran diawali dengan suap. Ini dikarenakan ada keterkaitan sebab dan akibat antara risywah (suap) dan gaji. Bayangkan saat orang tua atau keluarga menyogok agar anaknya menjadi Polisi maka maka orang tua tersebut telah menjerumuskan dirinya sendiri dan anaknya keneraka. Gaji yang diterima anaknya tersebut merupakan gaji haram untuk dimakan. Tidak cukup sampai di situ, pada saat dia mulai membangun rumah tangganya sendiri suatu hari nanti maka dia akan memberi makan anak dan istrinya dengan uang haram tersebut.

Sebenarnya mengabdi menjadi anggota Polri adalah pekerjaan yang mulia, namun apabila diawali dengan keburukan maka akan menghasilkan yang buruk pula. Jangan pernah kita kotori pilihan hidup kita untuk menjadi anggota Polri dengan perbuatan kotor seperti suap-menyuap. Percayalah bahwa apabila Allah SWT telah menetapkan kita untuk lulus menjadi anggota Polri pasti kita akan lulus walau tanpa sogokan atau suap dan kalaupun kita tidak lulus menjadi anggota Polri kita masih bisa berpikir positif bahwa Allah SWT telah menyiapkan jalan hidup yang jauh lebih baik ketimbang sekedar menjadi anggota Polri.

Saya sendiri sebagai anggota Polri sangat mengimpikan suatu hari nanti Indonesia memiliki instansi Kepolisian yang semua anggotanya jujur, berwibawa dan berakhlak mulia sehingga dimanapun dia berada membawa berkah dan perasaan aman bagi masyarakatnya. Polri masih bisa berubah menjadi lebih baik lagi.
 
Oleh Briptu Ahmad Ridha

Artikel terkait :
Masuk Polisi Pake DUIT
Gak Mungkin Masuk Polisi Tanpa Duit  

24 komentar:

  1. Hasil dari suap-menyuap adalah Haram, dalam hal ini SK Pengangkatan, sehingga appa-apa yang dihasilkan SK itupun, mulai dari gaji, tunki, pensiun bahkan santunan kematian pun menjadi haram..

    Nauzubilah mindzalik..

    Wallahu alam bishawabi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan menelan mentah2 apa2 hidangan yg disediakan,sesungguhnya perbuatan suap-menyuap yg haram, bukan gaji,tunki,pensiunan bahkan santunan kematian yg haram

      Hapus
  2. Sungguh sangat di sayangkan para orang tua yang menghalalkan segala cara agar anaknya bisa menadi POLISI, sebenarnya dia sedang menjerumuskan anaknya sendiri ke neraka,

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Ini salah satu yang selalu ada dibenak saya selama ini . teman" saya slama ini banyak bilang semua org melakukan itu jaman skrg (suap) , saya mengerti mksd mreka kita harus mlakukan suap juga dong biar lulus ?" tp alhamdulillah sampai skrg saya tidak pernah dan tdk akan mlakukan itu , mdh"an setelah lulus kuliah ini saya bs mndapatkan pekerjaan yg mapan,barokah dngan rejeki yg halal. aamiin..
    bagus pak artikelnya . :) maaf saya mau nanya bapak dulu waktu lulus murni tanpa suap ya pak ? maaf sblmnya soalnya dikota saya kabarnya yg lulus it semuanya suap pak. sampai" yg ngasih suap aja masih gak lolos . lalu bagaimana yg benar" tes murni tanpa suap bs lulus kalo yg suap aja tdk lolos

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pa Dodi Syafrizal mau berkunjung ke blog kami bahkan mau meluangkan waktu memberikan komentar di sini.

      Untuk pengalaman saya mendaftar Polisi ada saya tuangkan dalam tulisan saya pada link berikut ini :

      http://figurpolisi.blogspot.co.id/2013/12/gak-mungkin-masuk-polisi-tanpa-duit_30.html

      Untuk menjelaskan pertanyaan saudara yang kedua juga sudah pernah saya tulis di blog ini pada link berikut :

      http://figurpolisi.blogspot.co.id/2011/12/lulus-polisi-pake-duit.html

      Hapus
    2. Anonim02.10.00

      assalammualaikum
      nama saya muhamad maulana riza.
      saya bersekolah di sma n 93 jakarta,
      dan saya ingin sekali bertanya ..pak.
      pak polisi saya ingin bertanya kan salah satu sarat untuk masuk polisi adalah skck tidak pernah di pidana melakukan kejahatan .maksud saya yang di maksud dengan pidana itu khasus nya seperti apa ...tolong jelaskan .

      Hapus
  5. Anonim08.09.00

    Sekedar sharing, masalah masuk polisi udh berkembang d masyarakat bahwa untk dftr gratis tp kelulusan bayar. Saya pun jg udah mlihat mulai dr kluarga sampai tman2 yg lulus ngkunya bayar. Yg lbh menghawatirkn stiap thun biayanya smkin mhal. Dan skrng infonya udah d atas 150 juta. Mmng ada yg lulus murni.... Tp bnyk yg lulus dgn sogok, sangat prihatin.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan cuma 150jt sj, di daerah papua malah sdh mencapai 200jt uang tebusannya, mohon maaf sblmnya.

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Tulisan yang bagus dan itu merupakan fenomena dan fakta yang terjadi. Hanya saja se level Briptu Ahmad Ridha dan se level saya sendiri pun sulit untuk membuktikannya karena adanya mafia birokrasi yang bermain, sudah menjadi sistem yang rapi dengan dibungkus dengan slogan-slogan cantiknya. Tetap menulis utk Briptu Ahmad Ridha..sukses selalu....

    www.fam.bayudagroup.com

    BalasHapus
  8. Permisi pak polisi mau nanya, kalo razia kendaraan yg resmi ciri2nya apasih, dan berhak kah pengendara meminta surat keterangan razia resminya kpada petugas?

    BalasHapus
  9. Anonim01.50.00

    Bagaimana caranya bertaubat pak? Apakah harus berhenti dari kesatuan?

    BalasHapus
  10. Anonim07.42.00

    Dari sekian ratus yang lulus, paling2 yg lulus murni bisa dihitung pakai jari jumlahnya, ini sudah lagu lama. Supaya yg lulus murni ini nantinya diharapkan bisa berkoar2 membela institusi polri bahwa masuk polisi tidak pakai sogok. Dikira kami masyarakat mau percaya? sama sekali tidak! satu yg memang benar2 kami percaya yaitu "sama sekali tidak dapat dipercaya"

    BalasHapus
  11. nyogok masuk polisi haram ,gaji jelas haram ,,tobat dengan keluar dari instansi tsb karena telah mengambil hak orang lain ,dilaknat Tuhan ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah anak diluar nikah adalah anak haram ? Berhubungan badan diluar nikah haram hasilnya anak haram sampai dewasa dan mati anak itu dilaknat tuhan, sungguh minim sekali pemikirannya, jangan menelan mentah2 apa2 yg dihidangkan.sesungguhnya pebuatan suap-menyuap yg haram, seperti hubungan diluar nikah sampai mempunyai anak, yg haram adalah perbuatan hubungan diluar nikah, bukan anaknya yg haram.

      Hapus
  12. Anonim23.21.00

    Lulus jadi polisi pakai sogok, setelah berdinas kerjanya ambil uang cok di tempat2 perjudian dan atau uang haram lainnya. Sudah begitu bangga lagi, memang bangsat. Di neraka nanti lah kalian berkumpul. Jangan dikira bisa dicuci dengan rajin shalat, rajin puasa atau berkali kali haji. Uang gaji yg kalian makan saja sudah haram sampai kalian pensiun. Mohon maaf untuk para anggota polisi yg jujur.

    BalasHapus
  13. Anonim23.30.00

    Bapaknya polisi dengan sogok, kemudian anaknya lulus akpol pakai sogok. Kemudian dengan bangganya bapak dan anak berfoto bersama mengenakan pakaian seragam dan meng-upload di facebook. Nanti di neraka mungkin juga akan foto bareng ketika api neraka sedang menembus perut mereka.

    BalasHapus
  14. Assalamualaikum pak, semoga saya tahun depan bisa lolos seleksi caba polri dengan 100% no suap, agar asumsi tetangga dan masyarakat sekitar saya tau bahwa daftar polisi itu gratis, semoga bapak bisa mewujudkan cita cita bapak agar instansi polri bersih dari suap menyuap, dengan itu bapak berhasil memerdekakan orang" bawah yang bercita-cita sebagai polisi. Semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu bersama bapak

    BalasHapus
  15. Assalamualaikum pak, semoga saya tahun depan bisa lolos seleksi caba polri dengan 100% no suap, agar asumsi tetangga dan masyarakat sekitar saya tau bahwa daftar polisi itu gratis, semoga bapak bisa mewujudkan cita cita bapak agar instansi polri bersih dari suap menyuap, dengan itu bapak berhasil memerdekakan orang" bawah yang bercita-cita sebagai polisi. Semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu bersama bapak

    BalasHapus
  16. Maaf saya ingin bertanya kalau katanya ada uang yg digunakaan saat menjadi polisi ratusan jita tersebut apakah diaebut pelicin.. Karena ada yg bilang bahwa hal tersebut sprti membeli seragam saja. Saya kurang paham. Saya mohon penjelsannya.

    BalasHapus
  17. Anonim20.04.00

    Gak ada itu mbak masuk polisi bayar. Yang bayar itu yg gak percaya diri, karena takut gak lolos berbagai jln di tempuh termasuk termasuk nyogok.
    Saya punya tetangga buruh tani anaknya masuk polisi tahun kemaren dan sekarang lagi pendidikan. Sama sekali gak pake duit. Sekarang masuk polisi beraih mbak, banyak kok buktinya. Tni aja banyak yg anaknya masul polisi gak pake bayat. Banyak beritanya

    BalasHapus
  18. Assalamualaiku..
    Mhon maaf sbelumnya, teman saya berencana untuk msuk polisi tahun ini tapi dy mau menyogok karena tdk memasuki kriteria utk menjadi seorg polisi.
    Mohon tanggapannya pak

    BalasHapus