Selamat Datang

Dalam banyak kisah yang dibuat para pembuat film, sering ada dua wajah yang menggambarkan Polisi, yaitu Polisi Baik dan Polisi buruk. Polisi baik adalah mereka yang digambarkan bisa tampil dalam perannya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polisi buruk adalah mereka yang digambarkan tampil dalam perilaku menakutkan, bersikap mentang-mentang dan mata duitan (Akhlis Suryapati, Wartawan/ Seniman). figur Polisi yang diinginkan tentunya adalah Polisi Baik, sosok Polisi yang selalu menjadi impian dan harapan oleh semua orang. Melalui blog ini ITWASDA POLDA KALIMANTAN SELATAN menyajikan kumpulan kisah humanis Kepolisian dari berbagai sumber yang bisa menjadi teladan bagi Kepolisian Sendiri maupun masyarakat.

Briptu Victor Penjaga Merah Putih di Perbatasan Papua

 Menjaga kedaulatan negara di perbatasan, tak cuma dilakukan TNI. Banyak kisah menarik yang juga dialami para anggota kepolisian. Seperti yang dilakukan Kepala Kepolisian Sub Sektor (Kapolsubsektor) Oksamol Briptu Victor Merani.

Beberapa waktu lalu, pengibaran bendera Papua Nugini di Kampung Tomka dan Kampung Autpahik mengejutkan Briptu Victor. Sebabnya, bendera itu berkibar masih di dalam wilayah Indonesia dekat perbatasan Papua Nugini.


Setelah mendengar itu, Victor langsung berkoordinasi dengan pemda dan pemimpin adat setempat. Diputuskan untuk berangkat ke lokasi bersama kepala distrik, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan untuk melihat secara langsung Kampung Tomka dan Kampung Autpahik.

Perjalanan ini memakan waktu selama empat jam. Viktor dan rombongan harus melalui medan pegunungan, sungai yang tertutup salju serta hutan rimba. Fasilitas dan peralatan yang dibawa pun sangat terbatas.

Namun, jauhnya perjalanan ini tak membuat Viktor dan rombongannya menyerah begitu saja. Semangatnya untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia terus membara.

Setelah empat jam, Viktor dan rombongan tiba di puncak Gunung Taehikin, Setelah mengibarkan merah putih, mereka langsung bergerak di Kampung Tomka dan Kampung Autpahik.



Di kampung itu, Viktor mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari warga kedua kampung tersebut. Mereka mengancam dan mengajak perang. Namun, ancaman itu tak digubris, Viktor tetap menghadapi kemarahan warga dengan tenang.

Dalam pertemuannya dengan warga setempat, Viktor menjelaskan batas-batas wilayah RI dan menyatakan kampung mereka masuk ke dalam NKRI. Pendekatan dan penjelasan ini ternyata mampu meredam emosi warga PNG yang tinggal di perbatasan Indonesia. Dengan sukarela, mereka menurunkan bendera tersebut dan merah putih kembali berkibar.

Tindakan yang dilakukan Viktor ini mendapatkan apresiasi dari Kapolres Pegunungan Bintang. Meski bertugas di daerah terpencil dan seorang diri, Viktor tak pernah mengeluh dan tetap menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan NKRI.

1 komentar: